Kala itu,


Hari itu hujan turun rintik-rintik tapi serasa begitu dingin dari biasanya. Aku yang sedari tadi berjalan tanpa tujuan dengan sengaja melambatkan langkah kakiku sejenak ketika melihatmu yang melebarkan senyuman ikhlas nan membahagiakan hari itu. Aku bertanya dalam hati apakah itu tulus untukku? ah buat apa mananyakannya, cukup nikmati saja. Ungkap kata hatiku yang lain. Mereka semua berdiskusi berusaha menemukan kemugkinan kemugkinan lain. Sedangkan aku? sibuk mendengarkan mereka. Hingga tak sadar ternyata tanganmu telah berada tepat didepanku, menantikan sambutan atau mungkin sekedar sapaan dari tanganku yang dingin. Ternyata tak sadar aku juga sudah berhenti dari langkah kaki tanpa tujuan itu. Kini aku dan kamu sedang saling berhadapan. Akhirnya aku raih tanganmu yang ternyata cukup hangat untuk cuaca dingin sore itu. Aku ingat sekali, hanya satu kata-kata yang akhirnya sanggup untuk kita ucapkan kala itu. Namamu dan Namaku.

Comments

Popular Posts