Kupu kupu yang cacat
Waktu itu aku adalah seekor kepompong yang ingin sekali menjadi kupu kupu. Aku berusaha keras mati matian keluar dari pupa yang sedang melingkupi tubuhku. Kulihat kau diseberang sana sedang mengamatiku bersusah payah dengan tatapan iba. Kemudian dengan hati baikmu kau menghampiriku, membantuku keluar dari pupa itu dan tak sepertiku yang membutuhkan usaha keras, kau tidak terlalu kesusahan membantuku, dan kau berhasil. Kau tersenyum. Aku pun demikian. Kau terus menatapku, menungguku menerbangkan sayap sayap yang indah itu. Aku juga demikian lagi lagi berusaha keras. Kemudian wajahmu mulai muram setelah kau tahu aku tak cukup berhasil atas usahaku itu. Kau dilema antara keinginanmu melihatku terbang dan kebosanan. Dan kau tahu, tak ada yang mau merelakan hidupnya untuk menunggu. Hujan mulai turun, matahari pun mulai terbenam, aku belum berhasil. Dan dalam perasaan kecewa dan kesia-siaan kau mengarahkan langkahmu untuk kembali pulang. dan aku mulai tersadar harusnya aku b